Hijab paris premium merupakan hijab yang nyaman
dipakai untuk kegiatan sehari-hari dan dapat dikreasikan dengan berbagai model
dengan mudah. Dengan dipakai terus menerus tentu kita juga ingin hijab kita tetap
awet hingga bertahun-tahun. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam merawat hijab paris agar tahan lama dan tidak mudah rusak.Merawat hijab
Paris agar tetap awet dan tidak mudah rusak memerlukan perhatian khusus,
terutama karena bahan kain hijab Paris cenderung tipis dan halus.
Berikut cara merawat hijab agar tetap awet dan terlihat rapi.
1.
Jangan Cuci Hijab Pakai Mesin Cuci
Cara merawat hijab paris premium tentu saja harus diperhatikan proses pencuciannya. Hijab yang kamu miliki apapun bahannya tidak boleh dicuci menggunakan mesin karena bisa membuat serat hijab jadi rusak. Karena jilbab merupakan bahan yang ringan dan juga lembut, maka kamu bisa memilih untuk mencucinya dengan cara manual yaitu menggunakan tangan.
Sebaiknya saat mencuci jilbab dengan tangan, kamu
tidak perlu menguceknya terlalu kuat agar tidak merusak teksturnya. Apalagi
untuk bahan jilbab yang mudah kusut, jika mengucek terlalu kuat membuat
bahannya jadi semakin kusut. Jilbab yang kusut tentu saja agak sulit dikreasikan
saat akan memakainya.
2.
Pilih Air Dingin Untuk Mencuci
Tips mencuci hijab selanjutnya kamu juga perlu
memperhatikan air yang digunakan saat mencuci. Bahan hijab yang lembut
sebaiknya dicuci menggunakan air dingin saja.
Sebab jika menggunakan air hangat dihasilkan akan
merusak serat kain pada jilbab. Ini karena air hangat punya sifat yang keras
sehingga beresiko tinggi jika jilbab dicuci oleh jenis air tersebut.
3.
Cuci Hijab Berdasarkan Warna
Agar terhindar dari kelenturan saat mencuci hijab,
jangan satukan hijab kamu dengan pakaian. kamu bisa merendam dan mencuci jilbab secara khusus. Sebaiknya cuci jilbab
berdasarkan kelompok warnanya. Misalnya kamu bisa menyatukan jilbab dengan
warna-warna gelap saja atau sebaliknya. Bisa juga mencuci jilbab dengan
mengelompokkan berdasarkan bahannya jika khawatir jilbab akan rusak.
4.
Perhatikan Saat Merendam Hijab
Cara mencuci hijab juga perlu diperhatikan bagaimana
cara merendamnya. Perendaman jilbab diawali dengan memasukkan deterjen terlebih
dahulu. kamu sebaiknya pilih deterjen cair ketimbang deterjen bubuk dan dengan
porsi yang standar jangan terlalu banyak.
Kamu harus lebih memilih deterjen cair karena
deterjen bubuk bisa meninggalkan residu pada jilbab setelah kering. Terutama
untuk jilbab berwarna hitam atau warna-warna gelap lainnya, deterjen bubuk
untuk perendaman jilbab sebaiknya dihindari.
5.
Jangan Pakai Pemutih
Jangan menggunakan pemutih jika ingin menghilangkan
noda pada hijab. Pemutih tentu saja memiliki kandungan bahan yang keras sehingga
bisa membuat hibab rusak.
Ketika ada noda di bagian hijab maka kamu bisa
mengakalinya dengan menggunakan cuka. Noda di hijab biasanya tidak terlalu
membandel, jadi penggunaan cuka saja bisa menghilangkan noda di hijab meski
intensitasnya cukup besar.
6.
Perhatikan Proses Penjemuran Hijab
Ketika kamu hendak menjemur hijab juga harus
memperhatikan tempat menjemurnya. Tidak boleh menjemur pakaian khususnya hijab
di bawah sinar matahari langsung, meski itu merupakan solusi agar hijab cepat
kering.
Hijab yang dijemur di bawah teriknya matahari
membuat warnanya cepat pudar apalagi dengan hijab yang teksturnya tebal. Jemur
kerudung kamu ditempat yang sejuk dan berangin, agar warnanya tetap aman. Saat
menjemur jilbab sebaiknya jangan diperas
terlalu kuat karena seratnya tentu saja bisa rusak.
Saat menjemur
hijab rentangkan hijab lebih lebar jangan sampai terlipat. Hijab yang dijemur
dengan posisi terlipat untuk akan meninggalkan bekas lipatan yang membuat kamu
susah memakainya Terutama untuk model hijab segi empat.
Hindari pula penjemuran hijab di dalam ruangan karena bisa membuatnya berjamur dan bau apek. Jadi untuk proses penjemuran hijab juga harus ekstra hati-hati, jika ingin produk ini tetap awet lebih lama.
7.
Perhatikan Proses Menyetrika Jilbab
Merawat hijab setelah kering tentu harus langsung
disetrika agar tidak semakin kusut. Saat menyetrika bahan hijab terutama untuk
yang materialnya tipis kamu tidak boleh menggunakan suhu terlalu tinggi. Suhu
panas pada setrikaan bisa menyebabkan kerudung kamu jadi robek saat itu juga.
Nah di sisi lain saat kamu menyetrika hijab bahan
kaos dengan suhu yang terlalu panas, juga akan merusak serat kain karena
membuatnya melar.
8.
Kurangi Penggunaan Jarum Pentul/Peniti
Bagi kamu yang memakai hijab segi empat/pashmina
biasanya harus menggunakan tambahan jarum pentul atau peniti. Penggunaan alat
tambahan seperti jarum pentul atau peniti ini tentu saja bisa merusak kerudung.
Apalagi untuk jarum pentul dan peniti yang ukurannya besar, bisa membuat bahan
hijab jadi berlubang bahkan mudah robek.
Penggunaan jarum pentul atau peniti ini bisa
disiasati menggunakan bros magnet. Atau gunakan saja hijab instan jadi tidak perlu
ada tambahan jarum pentul.
9.
Perhatikan Saat Menyimpan Hijab
Merawat hijab tidak hanya pada proses pencucian,
penjemuran dan penyetrikaan saja. Kamu juga harus hati-hati ketika menyimpan
kerudung apalagi jika tidak ingin dipakai dalam waktu dekat. Ada beberapa
pilihan cara menyimpan hijab, yaitu dengan dilipat digulung ataupun digantung.
Cara terbaik untuk merawat hijab kamu adalah dengan
digantung menggunakan hanger. Menggantung jilbab membuatnya tidak meninggalkan
lipatan. Nah saat menyimpan jilbab dengan hanger, sebaiknya dipisahkan dari
pakaian yang digantung karena ini bisa membuat jilbab jadi kusut.
Jika memungkinkan buat bagian lemari spesial untuk
menggantung koleksi jilbab saja. Hal ini tidak hanya berlaku untuk hijab
pashmina atau segiempat saja tapi juga hijab instan.
Sumber : https://hijab.id/blog/10-tips-merawat-hijab-supaya-lebih-tahan-lama-14dcd17131.php
0 komentar:
Posting Komentar